DARI ASIAN GAMES 2022
Dhany dan Deki seharusnya dapat memanfaatkan kesempatan emas tersebut. Karena untuk divisi compound, Asian Games adalah salah satu ajang prestisius dan tertinggi
Hangzhou, 01 Oktober 2023 – Dua atlet senior recurve putri Diananda Choirunisa dan Rezza Octavia melenggang ke babak enam belas besar di ajang Asian Games 2022, di Hangzhou, China.
Keberhasilan tersebut diikuti juga oleh dua atlet compound putra Dhany Pradana dan Deki Hastian, yang bertanding di babak kualifikasi pada waktu yang bersamaan.
Bagi Diananda dan Rezza, keberhasilan tersebut merupakan satu langkah lebih maju dari tekad keduanya memberikan medali pada ajang Asian Games tersebut, sekaligus mengejar tiket Olimpiade Paris 2024.
Diananda berada di peringkat 6, dengan total skor 656 dan Rezza di posisi 23, dengan total skor 621. Keduanya harus bersaing ketat dengan Lim Sihyeon, bintang muda Korea Selatan, yang bertengger di peringkat satu, Hai Ligan dari China di peringkat dua, dan An San, atlet akore Selatan lainnya di peringkat tiga.
Sebelumnya, Diananda tercatat sebagai peraih medali perak di ajang Asian Games 2018, yang berlangsung di Jakarta. Diananda juga kerap menyulitkan pemanah level elit dunia, termasuk mengalahkan Korea Selatan di kejuaraan dunia panahan, di Berlin, Jerman, beberapa waktu lalu.
Sebanyak 51 peserta tersisa dari babak kualifikasi recurve putri. Atlet Indonesia yang harus tersingkir duluan adalah Anindya Putri dan Catharine Thea Darma.
Sementara itu, Dhany Diva dan Deki Hastian melanjutkan harapan Indonesia untuk merengkuh medali di ajang Asian Games 2022. Keduanya berurutan berada di peringkat 18 dan 21. Dhany meraih total skor 696 dan Deki 694.
Keduanya harus tampil lebih prima dengan memperbaiki hasil tembakan. Karena berkaca pada hasil akhir di babak kualifikasi, Joo Jaehon dari Korea Selatan berhasil membukukan total tembakan 712 dan berada di peringkat satu, Chang Cheng Wei 711 di peringkat dua, dan salah satu raja perfect score asal India Deotale Pravin di peringkat tiga dengan total skor 709.
Peluang keduanya untuk terus melaju masih terbuka lebar, mengingat Dhany dan Deki pernah meraih skor 700-an yang sama di ajang yang berbeda. Namun, sejauh ini, divisi compound Indonesia belum bisa berbicara banyak.
Dhany dan Deki seharusnya dapat memanfaatkan kesempatan emas tersebut. Karena untuk divisi compound, Asian Games adalah salah satu ajang prestisius dan tertinggi. Pasalnya, divisi compound belum dipertandingkan di pentas olimpiade.