LAPORAN DARI PARIS
Dengan tampilnya negara-negara Asia, yang selalu konsisten di podium juara, hal ini merupakan ancaman tersendiri jelang Asian Games di Guanzhou, China.
JAKARTA, 22 Agustus 2023 – Korea Selatan membabi buta dengan merebut hampir semua medali emas pada nomor recurve di ajang Hyundai Archery World Cup Stage 4, yang berlangsung di Paris, Perancis. Ketangguhan atlet-atlet panahan Korea Selatan terlihat sejak dari Babak Kualifikasi, yang menempatkan wakil-wakilnya sebagai unggulan.
Pada nomor individu putra, Korea menempatkan tiga wakilnya sebagai unggulan teratas, di antaranya Lee Woo Seok, Kim Je Deok, dan Kim Woojin. Di partai final nomor individu, Kim Woojin akhirnya keluar sebagai juara dan meraih medali emas dengan mengalahkan kompariotnya Lee Woo Seok. Sementara itu, Marcus D’Almeida, rangking satu dunia, harus puas membawa medali perunggu.
Korea Selatan juga mengklaim medali emas beregu putra melalui Kim Je Deok, Kim Woojin, dan Lee Woo Seok. Ketiganya mengalahkan tiga pemanah recurve asal China Taipei, Su Yu Yang, Tai Yu Hsuan, Wei Chun Heng. Sementara itu, India berada di posisi ketiga, berkat penampilan yang tak terbantahkan Bommadevara Dhiraj, Das Atanu, Shelke Tishar Prabhakar.
India memang sering mencuri medali emas pada beberapa AWCS sebelumnya, namun pada Stage 4 kali ini, mereka harus puas berada di bawah dominasi Korea Selatan.
Yang mengejutkan adalah penampilan Kaufhold Casey dari Amerika Serikat. Pada Babak Kualifikasi, dia memang berada di unggulan ketiga, di bawah Lim Sihyeon yang selalu menjadi raja pada AWCS sebelumnya dan penampilan konsisten Alejandra Valencia dari Meksiko sejak Kejuaraan Dunia Panahan di Berlin, baru-baru ini.
Kaufhold akhirnya merebut medali emas dengan mengalahkan Barbelin Lisa dari Perancis, yang pada Babak Kualifikasi, berada di unggulan kelima. Bersama Perancis, Barbelin juga mencapai podium di Berlin, setelah kalah dari Jerman pada partai puncak. Lim, yang selalu digdaya, pada AWCS 4 kali ini harus tersingkir dari Hai Ligan, pemanah recurve asal China di babak enam belas besar. Sementara itu, medali perunggu malah direbut Choi Misun dari Korea Selatan, yang pada Babak Kualifikasi menduduki peringkat 10.
“Ini adalah impian saya. Yang terpenting adalah saya masuk final, tak peduli apakah di nomor tunggul, beregu, atau campuran. Jadi, ketika saya mendapatkan final di nomor perseorangan, Anda tentu tahu, seperti apa perasaan saya. Lalu, ketika saya mendapatkan medali, ini adalah sesuatu yang luar biasa. Saya sangat bahagia,” ujar Kaufhold.
Dengan Kaufhold sebagai juara, nomor itu merupakan satu-satunya yang lepas dari Korea Selatan. Mereka akhirnya membalas di nomor beregu, dengan penampilan gemilang trio pemanah Korea Selatan An San, Kang Chae Young, Lim Sihyeon. Ketiganya mengalahkan pemanah putri asal China Taipei Chiu Yi Ching, Lei Chien Ying, Peng Chia Mao. Sementara itu, pemegang medali perunggu, lagi-lagi dari India melalui Bhajan Kaur, Bhakat Ankita, Kaur Simranjeet.
Korea Selatan juga menambah pundi-pundi emasnya pada divisi recurve dengan kemenangan Lim Sihyeon-Lee Woo Seok pada nomor beregu campuran. Duet beregu campuran Korea Selatan itu mengalahkan Peng Chia Mao-Su Yu Yang dari China Taipei, sedangkan Li Jiaman-Wei Shaoxuan dari China merebut medali perunggu.
Melihat komposisi juara pada AWCS 4 di Paris, selain Korea Selatan, India, China Taipei, dan China mendominasi podium juara. Mereka benar-benar memanfaatkan ajang tersebut sebagai pemanasan, sebelum kembali lagi ke Paris pada tahun depan untuk berlaga di Olimpiade.
Dengan tampilnya negara-negara Asia, yang selalu konsisten di podium juara, hal ini merupakan ancaman tersendiri jelang Asian Games di Guanzhou, China. Apalagi, pada turnamen tersebut, sejumlah tiket menuju Olimpiade Paris diperebutkan. Indonesia harus berjuang keras di level persaingan tertinggi untuk dapat meraih target 6 tiket olimpiade.