LAPORAN DARI BERLIN
Para unggulan teratas divisi recurve, baik putra dan putri merasa sangat percaya diri dengan penampilan dan hasil akhir yang diperoleh pada babak kualifikasi. Ini sekaligus juga merupakan ancaman bagi perebutan tiket olimpiade.
BERLIN, 01 Agustus 2023 – Alejandra Valencia asal Meksiko, peringkat ke-14 recurve putri dunia, secara mengejutkan tampil luar biasa dan mendepak pesaing-pesaing terberatnya di recurve putri dan menjadi unggulan pertama pada Hyundai World Archery Championships (WAC), di Berlin, Jerman. Demikian halnya juga dengan Kim Woojin, yang saat ini berada di peringkat lima dunia recurve putra.
Nama-nama seperti Penny Healey, yang saat ini bertengger di peringkat satu dunia, harus puas di peringkat lima. Sementara itu, rekan senegaranya dari Inggris Raya, Bryony Pitman, yang saat ini adalah peringkat dua dunia, justru berada di peringkat delapan atau dua tingkat di bawah Diananda Choirunisa.
Ketangguhan recurve putri dari Korea Selatan memang tak terbantahkan. Pada babak kualifikasi turnamen tersebut, Korea Selatan menempatkan Lim Sihyeon, Kang Chae Young, dan An San masing-masing berada di peringkat dua hingga empat. Namun, tiga srikandi Korea Selatan itu tidak mampu menggoyahkan Valencia, yang mapan di posisi teratas dengan total skor 675.
Namun, jika ditilik dari sesi pertama dan kedua, Lim Sihyeon adalah penguasa sesi pertama dengan total tembakan 341. Sementara itu, rekan senegaranya Kang Chae Young adalah peringkat teratas pada sesi kedua dengan total tembakan 338. Valencia sendiri konsisten pada urutan kedua untuk kedua sesi.
Pada kategori putra, Kim Woojin, mantan peringkat satu dunia, yang saat ini berusia 31 tahun, mengambil alih posisi teratas dengan total skor 688. Dia unggul atas pemanah recurve putra asal India Dhiraj Bommadevara, yang mengumpulkan total skor 683, dan peringkat satu recurve putra asal Brasil saat ini Marcus D’Almedia di posisi ketiga dengan total skor 682.
Mengomentari penampilannya, Kim mengatakan, dirinya dapat menembak sesuai dengan prediksinya pada saat latihan. Unggulan teratas di turnamen itu merupakan permulaan yang bagus, terutama karena dirinya dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap kondisi angin.
“Kompetisi baru saja dimulai dan saya senang dengan hasil kualifikasi yang saya peroleh. Berikutnya adalah soal berproses dari tahap ke tahap, dan jangan terlalu memikirkan hasil akhir. Pada saatnya, kalau proses berjalan baik, hasil akhir akan datang dengan sendirinya,” tegasnya.
D’Almeida menegaskan, dirinya juga sangat senang dengan hasil yang dicapai pada babak kualifikasi. Dengan kondisi lapangan yang hujan dan berangin, dirinya masih dapat memperoleh hasil yang baik.
“Saya merasa sangat percaya diri pada turnamen ini, dan yakin bisa melakukan yang lebih baik dari hasil kualifikasi hari ini,” komentar dia.
Valencia, yang berusia 28 tahun, mengomentari juga penampilannya. Dia mengatakan, pada saat babak kualifikasi sedang berlangsung, dia tidak memperdulikan hasil akhir. Dia fokus pada setiap tembakan, dan di sesi terakhir, dia baru mengetahui bahwa total tembakannya membawanya menempati posisi teratas.
“Saya sungguh senang dengan hasil akhir hari ini. Memang ada banyak hal yang harus saya perbaiki, tentu saja, untuk menghadapi pertandingkan di babak individual. Saya sudah memiliki gambaran tentang pertandingan nanti, dan berupaya maksimal untuk tidak melakukan kesalahan,” katanya.