LAPORAN DARI SINGAPURA
Kesuksesan Malaysia dan Singapura yang menempatkan wakilnya di final merupakan oase di tengah dominasi Korea Selatan, India, dan China di Asia Cup Stage 3.
SINGAPURA, 09 Juni 2023 – Langkah Indonesia muda yang berlaga di Singapura Asia Cup Stage 3 telah terhenti, menyusul beregu campuran compound dan recurve harus mengakui keunggulan lawannya masing-masing.
Duet Ratih Fadhly dan Ryan Hidayat di beregu campuran compound sempat memberi harapan dengan melangkah ke perempat final setelah mengalahkan tim dari Bangladesh di babak perdelapan final dengan skor tipis 151 – 150. Namun, langkah Ratih-Ryan terjegal setelah bertemu beregu campuran compound Irak.
Pada babak perempat final tersebut, keduanya memperoleh skor 153, sedangkan Irak mengumpulkan skor 154. Satu anak panah yang bersarang di bidang sasar 8 menjadi pembeda, karena Irak bermain di angka X – 10 – 9.
Beregu campuran recurve, berduet Anindya Putri dan Ahmad Baasith. Mendapat bye pada dua belas besar, Anindya-Baasith bertemu dengan beregu campuran recurve Malaysia. Pada putaran pertama, Anindya-Baasith kalah dengan skor 34 – 35, kedudukan menjadi 0 – 2. Sementara itu, pada putaran kedua dan ketiga, kedua tim mendapat poin imbang 36 – 36 sehingga kedudukan menjadi 2 – 4.
Pada putaran penentuan, Anindya-Baasith sebetulnya sudah bermain dengan baik, kecuali satu anak panah terakhir yang bersarang di angka 7. Keduanya mengumpulkan skor 35 dari tembakan 10 – 10 – 8 – 7. Sementara itu, semua anak panah tim Malaysia bersarang di angka 9. Total poin menjadi 35 – 36, kedudukan berubah 2 – 6 untuk Malaysia.
Kemenangan atas Anindya-Baasith membuka jalan Malaysia menuju ke perempat final dan tak disangka terus melaju ke babak final. Beregu campuran Malaysia diwakili oleh duet Mohamad Anuar-Ku Ruzaini bertemu dengan tim kuat Korea Selatan di babak perempat final. Unggulan kedua tersebut dikalahkan dengan skor 5 – 1. Korea Selatan mengumpulkan skor 37 – 35 – 35, sedangkan Malaysia 37 – 38 – 38.
Pada babak semifinal, Malaysia kembali menemui jalan terjal karena berhadapan dengan India, tim tangguh lainnya. Namun, lagi-lagi keberuntungan dengan skor yang sama mengantar Malaysia ke babak final. India menembak dengan skor 34 – 35 – 37, sedangkan Malaysia mengumpulkan skor 37 – 36 – 37. Kedudukan akhir menjadi 5 – 1 untuk Malaysia. Di final, mereka bertemu dengan unggulan pertama asal China, melengkapi jalan terjal mereka dalam merebut emas.
Malaysia juga menempatkan satu wakil lainnya di babak final beregu campuran, dari duet Mat Saleh – Ariffin Syafiq. Perjalanan mereka menuju ke final dimulai dari babak perdelapan final, berhadapan dengan tim Negeri Kanguru. Malaysia menang dengan skor 156 – 151. Kemudian pada babak perempat final dan semifinal, Malaysia harus beradu kuat dengan tim tangguh India dan Korea Selatan.
Berhadapan dengan India, Malaysia menang dengan skor 157 – 155. Selanjutnya pada babak semifinal, mereka mengkandaskan Korea Selatan dengan skor 158 – 155. Kesuksesan menumbangkan Korea Selatan itu didukung dengan dua kali Malaysia mampu mencetak perfect score atau 40 pada putaran ketiga dan keempat. Empat anak panah Korea Selatan bersarang di angka 9, sedangkan hanya dua anak panah Malaysia berlabuh di angka 9. Selebihnya, keduanya mencetak angka X dan 10.
Di luar dugaan, lawan Malaysia di final beregu campuran compound adalah tuan rumah Singapura. Duet Loh Tze Chieh – Eer Jiang mampu menyingkirkan lawan-lawannya sejak dari babak perdelapan final. Di babak tersebut, mereka berhadapan dengan tim Filipina, yang dikalahkan dengan skor 153 – 148 dan di babak perempat final mereka mengkandaskan Iran dengan skor 155 – 154. Sementara itu, di babak semifinal, mereka mengalahkan tim Irak, yang menghentikan Indonesia di babak perempat final.
Kesuksesan Malaysia dan Singapura tersebut merupakan oase di tengah dominasi Korea Selatan, India, dan China di Asia Cup Stage 3. Selain final beregu campuran, pada nomor final lainnya, ketiga negara itu bergantian menempatkan wakil-wakilnya untuk memperebutkan emas pada hari puncak, Sabtu (10/06/23).