JAKARTA, 18 Februari 2023 — Talenta muda panahan Indonesia kini bermunculan dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini terjadi mengingat olahraga panahan telah menjadi olahraga rakyat yang digemari oleh masyarakat dari berbagai lapisan usia. Hal ini menjadi dasar yang kuat dalam memilih calon atlet potensial yang dapat berkiprah di kancah internasional.
Kepala Bidang Pembibitan dan Permassalan Lilies Handayani mengatakan, regenerasi atlet merupakan sebuah keharusan dan menjadi salah satu tanggung jawab utama PB Perpani maupun PB-PB cabang olahraga lainnya. Atlet-atlet junior potensial cabor panahan saat ini muncul dari perwakilan-perwakilan di daerah. Setiap daerah memiliki klub-klub panahan yang secara organik melakukan penjaringan, pembibitan, dan pembinaan dini. Dari klub-klub ini, melalui berbagai ajang dan kompetisi panahan daerah, atlet-atlet junior tersebut terserap di tingkat Pengurus Cabang dan Pengurus Pemprov.
“Bagi kami, langkah desentralisasi penjaringan, pembibitan, dan pembinaan atlet-atlet junior tetap akan dipertahankan. Hal ini demi menjamin adanya sebuah ekosistem penjaringan dan pembibitan di tingkat junior yang berkesinambungan, yang lebih terbuka dan luas, dengan harapan atlet-atlet junior yang berbakat tersebut dapat terserap dan ditangkap,” ujar dia.
Lilies menambahkan, agar regenerasi tersebut menghasilkan atlet junior yang berbakat dan dapat berprestasi lebih jauh, tanggung jawab PB Perpani adalah melakukan intervensi atas standarisasi pembibitan dan pembinaan atlet-atlet junior mengikuti standar internasional, seperti yang diberlakukan untuk Junior World Championship dan Youth Olimpic Games.
Di sisi lain, PB Perpani juga mendorong penyelenggaraan kompetisi tingkat daerah dan nasional, seperti Kejuaran Nasional untuk memantau dan menyeleksi atlet-atlet junior terbaik dari setiap kejuaran. Dari kejuaraan nasional tersebut, PB Perpani akan menyeleksi atlet untuk melaksanakan pembinaan terpusat Prima Junior untuk atlet-atlet junior yang masuk seleksi nasional untuk diproyeksikan ke event series internasional maupun kejuaraan dunia.
“Dari Prima Junior ini akan muncul atlet-atlet pelatnas, yang tergabung dalam Prima Pratama untuk mengikuti kejuaran-kejuaraan dunia, seperti untuk SEA GAMES, ASIAN GAMES, dan OLIMPIADE,” katanya.
Seperti diketahui, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan DKI Jakarta merupakan wilayah paling potensial bagi pengembangan cabang olahraga panahan. Dalam beberapa tahun terakhir, keempat daerah tersebut selalu menyumbang atlet berprestasi. Meski demikian, sejumlah daerah lain di luar Jawa mulai menunjukkan kemampuan mereka. Beberapa daerah yang mulai diperhitungkan adalah Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Papua, dan Bali.
Sekjen PB Perpani Antonius Riva menambahkan, program pelatnas junior baru akan dimulai pada tahun depan. Hal ini karena seleksi atlet junior baru akan dilakukan pada melalui tiga event pada tahun ini, antara lain dari dua event yang diselenggarakan Kemenpora, yakni Kejurnas PPLP di Palangkaraya (Mei), Pekan Olahraga Pelajar di Palembang (September), dan Kejurnas Junior yang dilaksanakan oleh PB Perpani. Sementara itu, untuk atlet senior, PB Perpani tahun ini menargetkan pembinaan pelatnas terpusat untuk 24 atlet, terdiri atas 12 atlet putra dan 12 atlet putri.
Menurut Lilies, selaras dengan target ini, regenerasi adalah soal mencetak atlet yang siap bersaing di level tertinggi dari tahun ke tahun. Tidak boleh ada jarak yang terlalu lebar antara atlet junior dan senior. Junior harus selalu bertumbuh dan siap menggantikan yang senior. Inilah yang menjadi PR dan target dari PB Perpani saat ini, yaitu menjaga kesinambungan prestasi melalui kesiapan atlet.