BeritaTak Terkejar Lagi, Indonesia Tambah Dua Tiket Olimpiade Paris dari Beregu Putri

20 Juni 2024

LAPORAN DARI ANTALYA

“Poin Beregu Putri Indonesia tak terkejar oleh pesaing lainnya. Terakhir, Jepang hampir saja memupuskan harapan, jika bisa mampu menjadi juara di World Cup Stage 3 Antalya. Indonesia siap bersaing di individu putra dan putri, beregu putri, dan beregu campuran di Olimpiade Paris.”

Jakarta, 20 Juni 2024 – Panahan Indonesia memastikan tambahan dua tiket Olimpiade Paris dari perebutan sisa tiket berdasarkan kuota rangking dunia setelah pertandingan terakhir di babak eliminasi beregu recurve putri digelar pada ajang Hyundai Archery World Cup Stage (AWCS) 3, yang berlangsung di Antalya, Turki, Kamis (20/6) hari ini.

“Kita patut bersyukur karena kegigihan Tim Beregu Recurve Putri Indonesia yang kembali membuka lebar peluang Indonesia untuk mendapatkan medali di Olimpiade Paris. Dengan dua tiket ini, Panahan Indonesia dapat berlaga di kategori individu putra dan putri, beregu putri, dan beregu campuran (mixed) pada Olimpiade Paris nanti,” ujar Ketua Umum PB Perpani Arsjad Rasjid.

Dua tiket tambahan dari beregu putri tersebut merupakan buah dari perjuangan Tim Beregu Recurve Putri yang di masa kepemimpinan Arsjad Rasjid, sejak 2023 lalu terus berlaga di beberapa kompetisi resmi panahan dunia.

Beregu Recurve Putri Indonesia saat ini menduduki rangking 9 dunia dengan total poin 179,5. Total poin tersebut diperoleh dari keikutsertaan Beregu Recurve Putri pada ajang AWCS 1 di Yecheon, Korea Selatan tahun ini, AWCS 2 di Shanghai, China tahun ini, World Cup Championship di Berlin, Jerman tahun lalu, dan AWCS 3 di Shanghai, China tahun lalu. Keempat turnamen tersebut merupakan event resmi dalam perhitungan poin menuju Olimpiade Paris.

Pada AWCS 1 dan 2 tahun ini, Beregu Recurve Putri Indonesia menempati peringkat keempat dan mendapat total 48 poin untuk masing-masing turnamen. Sementara itu, pada Kejuaraan Dunia Panahan di Berlin, Indonesia finis di peringkat 6 dan mendapatkan 47,5 poin, sedangkan di AWCS 3 Shanghai tahun lalu, Indonesia finis di peringkat ke-4 dengan perolehan 36 poin.

Pesaing terdekat Indonesia dalam perebutan tiket beregu adalah Beregu Recurve Putri Jepang. Namun, dengan menjadi juara ketiga di AWCS 3 di Antalya, perolehan poin Jepang tidak dapat menyamai total poin Indonesia. Dengan meraih medali perunggu, Jepang berhak menambah 64 poin, sehingga total poinnya menjadi 159 atau tidak mampu mengungguli Indonesia di peringkat 9 dengan total 179,5 poin.

Seperti diketahui, hanya ada dua negara dengan peringkat akhir tertinggi yang berhak atas dua kuota tiket berdasarkan rangking dunia. Sementara itu, peringkat 1 hingga 7 beregu recurve putri dunia yang berada di atas Indonesia sudah mengantongi tiket Olimpiade Paris. Dengan hasil pertandingan terakhir di Antalya hari ini, India dan Indonesia berhak atas tiket beregu putri tersebut. Pasalnya, peringkat India dan Indonesia adalah yang tertinggi dan sudah tidak dapat dikejar negara lain.

Manager Tim Panahan Indonesia Azis Armand menegaskan, pihaknya selalu mendorong Tim Panahan Indonesia untuk mencapai prestasi tertinggi pada setiap turnamen yang diikuti. Dua tiket yang diraih tersebut merupakan hasil dari kerja keras semua pihak, berkat perhitungan yang matang dan kerja sama tim yang solid.

“Kami juga mengapresiasi perjuangan para atlet panahan Indonesia yang terus gigih dan berlatih keras dalam mencapai target yang ditetapkan. Mereka dapat keluar dari tekanan dan terima kasih untuk dukungan semua pihak atas keberhasilan Tim Panahan Indonesia ini,” katanya.

Pada AWCS 3 di Antalya tahun ini, Beregu Recurve Putri Indonesia diperkuat oleh Diananda Choirunisa, Rezza Octavia, dan Syifa Nur Afifah. Tahun lalu, Beregu Recurve Putri Indonesia juga pernah diperkuat oleh Alpriaini Eka Setiowati, Anindya Nayla Putri, dan Catharine Thea Darma.

Arsjad menegaskan, melihat peta persaingan panahan dunia saat ini, peluang Indonesia untuk mendapatkan medali memang tidak mudah. Karena itu, setelah dari turnamen Antalya, pihaknya akan fokus mempersiapkan Tim Panahan Indonesia untuk berlaga di Olimpiade Paris.

“Kami ingin atlet bisa senyaman mungkin bertanding di Olimpiade Paris nanti, karena tantangan dan persaingan yang tidak mudah. Semoga Panahan Indonesia bisa kembali menyumbangkan medali setelah terakhir pada 1988 silam,” katanya.

Sementara itu, Syifa Nur Afifah mengatakan, sejak bergabung di pelatnas panahan Indonesia, pihaknya selalu memotivasi diri sendiri untuk dapat berkontribusi maksimal demi kejayaan panahan Indonesia. Tugas berat yang menantang adalah menyumbangkan tiket Olimpiade Paris bersama dua rekan lainnya, Diananda Choirunnisa dan Rezza Octavia.

“Saya bersyukur bisa melewati beberapa turnamen kualifikasi Olimpiade Paris tahun ini dengan baik. Tidak lupa, ada juga kontribusi dari rekan panahan lainnya, Alpriani Eka Setiowati, Anindya Nayla Putri, dan Catharine Thea Darma dalam perebutan tiket ini. Tiket ini persembahan untuk Indonesia,” katanya.

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.