Jakarta, 02 Juni 2024 – Di sela-sela upaya atlet pelatnas mengejar tiket beregu Olimpiade Paris 2024, PB Perpani menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Hotel Sultan, Jakarta, pada Senin (03/06/25).
Rakernas dan Munaslub PB Perpani tersebut bakal dihadiri oleh Marciano Norman selaku Ketua KONI, Raja Sapta Oktohari selaku Ketua Umum KOI, dan Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga RI. Sejumlah tamu, undangan, dan simpatisan Panahan Indonesia juga diundang, dalam rangka memberikan sumbang sih pemikiran dan pendapat dalam memajukan Panahan Indonesia.
Ketua Panitia Rakernas dan Munaslub PB Perpani Suheriyanto mengatakan, Rakernas dan Munaslub memiliki agenda masing-masing. Untuk rakernas, pembahasan akan fokus pada pelaksanaan program dan pencapaian PB Perpani pada tahun lalu, serta program-program yang akan dilaksanakan pada tahun ini dan ke depan.
Di samping evaluasi dan penetapan program kerja, Rakernas juga akan membahas persiapan PON XII Aceh Sumut untuk cabang olahraga Panahan. Event tersebut menjadi bagian dari pelaksanaan pembinaan dan prestasi berjenjang tingkat nasional, dalam rangka memetakan atlet panahan berprestasi dari ajang tersebut.
“Pada dasarnya Rakernas dan Munaslub tersebut merupakan momentum untuk membawa Panahan Indonesia lebih berprestasi. Transformasi secara organisasi harus terus dilakukan untuk membawa Panahan Indonesia berubah sesuai dengan kebutuhan dan tren panahan dunia saat ini,” katanya.
Seperti diketahui, PB Perpani sudah melayangkan undangan kepada semua pengurus provinsi untuk menghadiri Rakernas dan Munaslub tersebut. Diharapkan 38 perwakilan dari Pengurus Perpani Provinsi menghadiri helatan tersebut.
Suheriyanto juga menjelaskan, dalam agenda Munaslub, semua peserta diajak untuk memberikan masukan dan pendapat terkait perubahan AD ART yang bakal disahkan. Perubahan AD ART tersebut terletak pada beberapa poin, di antaranya terkait tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing pengurus, dan pembentukan komisi disiplin dan etik.
“Akan ada badan khusus yang bertanggung jawab terhadap seleksi tim nasional. Kita perlu belajar dari negara-negara lain yang sangat fokus dalam pemanggilan dan seleksi timnas. Badan ini yang akan memikirkan detil terkait seleksi tersebut sehingga dapat menghasilkan atlet yang benar-benar mumpuni dalam membela Indonesia,” kata dia.