LAPORAN DARI BANGKOK
Tim panahan Indonesia yang berlaga di Bangkok gagal memenuhi target untuk meraih tiket Olimpiade Paris 2024 dari kategori beregu, baik putra maupun putri. Akankah Indonesia dapat menambah tiket Olimpiade Paris di Turki tahun depan?
Bangkok, 08 November 2023 – Beregu recurve putra Indonesia mengukuhkan diri sebagai terbaik ketiga di Asia setelah mengklaim medali perunggu pada ajang Asian Archery Championships (AAC) di Bangkok, Thailand pada Rabu (08/11/23). Hasil tersebut merupakan yang terbaik, setelah beregu recurve putri kalah di babak perempat final dan Bagas Prastyadi tidak mampu melaju di babak perdelapan final.
Mengawali pertandingan di babak perdelapan final, trio recurve putra yang diwakili oleh Riau Ega, Arif Pangestu, dan Bagas Prastyadi mampu melewati tantangan di babak tersebut dengan mengalahkan Uzbekistan dengan skor akhir 5 – 1. Di babak perempat final, ketiganya bertemu dengan tim beregu recurve putra asal Iran.
Tidak mudah mengalahkan Iran, yang sempat unggul lebih dulu di putaran pertama. Namun, pada putaran kedua hingga keempat, Tim Merah Putih memperbaiki performa dan mampu keluar sebagai pemenang dengan kedudukan akhir 6 – 2.
Memasuki babak perempat final, Indonesia bertemu lawan berat Korea Selatan. Tim Negeri Ginseng itu tampil menggila dengan mencetak perfect score para putaran kedua dan 55 pada putaran pertama, sehingga unggul atas Indonesia 0 – 4. Di putaran pertama dan kedua tersebut, Indonesia mencetak skor 53, sedangkan pada putaran ketiga berbalik unggul atas Korea Selatan. Kedudukan menjadi 2 – 4. Pada putaran penentuan, Indonesia kembali mencetak skor 53 sedangkan Korea Selatan 54. Indonesia harus mengakui keunggulan Korea Selatan dan kalah dengan kedudukan 2 – 6.
Hasil tersebut mengantar Indonesia untuk bertanding memperebutkan tempat ketiga, berhadapan dengan beregu putra asal China Taipei. Pertandingan tersebut berjalan alot. Kedua tim saling salip menyalip dari babak pertama hingga keempat. Indonesia mengambil dua putaran pertama dengan skor 53 – 55, sedangkan China Taipei 50 – 54. Kedudukan menjadi 4 – 0 untuk Indonesia.
Namun, pada dua putaran berikut, China Taipei unjuk gigi dengan skor 57 – 57, sedangkan Indonesia mencetak skor 53 – 52. Kedudukan akhir menjadi imbang 4 – 4. Karena itu, pertandingan harus diselesaikan dengan babak shoot off. Beruntung tiga anak panah Indonesia mencetak angka 10 – 10 – 9, sedangkan tiga anak panah terakhir China Taipei mencetak angka 10 – 10 – 8. Indonesia unggul dengan kedudukan 5 – 4 dan mengklaim juara ketiga, setelah Korea Selatan dan Kazakhstan.
Sementara itu, beregu recurve putri Indonesia sempat menang atas Iran di babak perdelapan final dengan kedudukan 5 – 4. Pertarungan tersebut dimenangkan Diananda Choirunisa, Rezza Octavia, dan Alpriani Setiowati hingga ke babak shoot off. Sama-sama mengumpulkan skor 4 – 4 hingga babak keempat, tiga anak panah terakhir Indonesia kompak mendarat di angka 9. Sedangkan salah satu anak panah Iran mendarat di angka 8.
Pada babak perempaf final, beregu recurve putri Indonesia bertemu dengan China Taipei. Indonesia mengambil putaran pertama, dengan skor 56 – 51. Namun, performa Alpriani menurun pada putaran kedua dan ketiga. Anak panah terakhir Alpriani di putaran kedua malah tidak sama sekali mengenai bidang sasar alias mised, sedangkan anak panah terakhirnya pada putaran ketiga hanya meraih angka 3. Indonesia harus mengakui China Taipei dengan kedudukan akhir 2 – 6.
Di pagi harinya, langkah Bagas harus terhenti di perdelapan final. Bertemu dengan Kazakhstan, Bagas tidak berhasil menampilkan performa lebih baik di kategori individual dan harus mengakui keunggulan Abdullin Ilfat dengan kedudukan akhir 3 – 7.