Jakarta, 25 September 2023 – Butuh waktu empat tahun bagi Casey Kaufhold, pemanah recurve putri asal Amerika Serikat untuk mencapai mimpinya menjadi peringkat satu dunia recurve putri, yang diduduki saat ini. Tanda-tanda Casey mengkudeta Penny Healey mulai kelihatan dari kemenangannya di Hyundai Wolrd Archery Stage 4 di Paris, Perancis.
Casey memulai debut internasionalnya sebagai pemanah profesional sejak usia 15 tahun. Dia sendiri tidak menyangka bisa naik ke podium tertinggi sebagai the number one secepat itu. Usianya kini 19 tahun, dan pada periode tahun ini, dia berhasil meraih dua emas di World Cup Series, Antalya, Turki untuk beregu campuran bersama Ellison Brady dan di Paris, Perancis untuk individual recurve putri.
“Menjadi nomor satu dunia untuk recurve putri adalah mimpi yang saya perjuangkan sepanjang karier saya. Tetapi, mencapai posisi itu pada usia 19 tahun adalah sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Sepertinya belum lama sejak saya melahap pertandingan para pemanah recurve putri top dunia, terutama yang menduduki peringkat satu, dan sekarang saya berada di posisi ini,” ujar dia.
Tidak dapat disangkal, Casey adalah salah satu pemanah muda berbakat di Amerika Serikat. Sejak di kelas junior, dia sudah meraih medali emas recurve putri di Kejuaraan Dunia Junior 2019 dan Kejuaraan Dunia Junior 2021.
Dia juga menciptakan sejarah lain untuk Amerika Serikat, karena dia menjadi pemanah recurve putri pertama negeri Paman Sam tersebut yang bisa meraih posisi puncak tersebut.
Bagi Casey, posisi tersebut memang merupakan sebuah pencapaian luar biasa. Namun, dia memiliki ambisi lain, yang masih menjadi mimpinya. Dia ingin dikenang sebagai legenda untuk cabang olahraga panahan di Amerika Serikat.
”Ketika berbicara soal gimnastik, orang langsung berpikir tentang Simone Biles, cabor basket ada Michael Jordan, dan cabor renang adalah Michael Phelps. Saya ingin menjadi seperti mereka. Saat orang berbicara tentang panahan, mereka akan langsung berpikir tentang Casey Kaufhold. Itu impian saya,” katanya.
Untuk mencapai posisi sekarang, Casey memang berproses cukup panjang. Dia mengaku selalu belajar dari penampilannya di turnamen-turnamen panahan dunia. Jika mengalami berbagai kegagalan, da terus mengevaluasi diri dan melihat kesuksesan yang diraih oleh atlet-atlet lain.
“Saya selalu belajar dari pengalaman tanding saya di waktu lalu. Menjadi yang terbaik hanyalah soal waktu. Yang pasti, saya tidak ingin hanya menjadi seorang pemanah biasa, tetapi harus menjadi seorang pemanah luar biasa, yang patut dikenang sepanjang masa,” tegasnya.
Dalam rangking yang dikeluarkan Sanlida World Rangking, Casey menggeser Penny Healey menjadi peringkat satu dunia recurve putri dengan total poin 281. Healey berada di peringkat kedua dengan total poin 267, dan bintang baru Korea Selatan Lim Sihyeon di peringkat ketiga dengan total poin 258,5.
Untuk recurve putra, Marcus D’Almeida masih kokoh di peringkat pertama, disusul Florian Unruh dan Kim Woojin. Sementara itu, untuk Compound putra, Mike Schloesser belum tergeser, disusul Josef Bosansky, dan Mathias Fullerton. Untuk Compound Putri, peringkat pertama dipegang oleh Ella Gibson, Sara Lopez, dan Tanja Gellenthien.