LAPORAN DARI BERLIN
Memang mengherankan final Kejuaraan Dunia Panahan tanpa Korea Selatan. Adalah tim recurve putri Indonesia yang mengagalkan recurve putri Korea Selatan tampil di final, setelah dikalahkan pada babak perempat final.
BERLIN, 06 Agustus 2023 – Korea Selatan dan Jerman berbagi medali emas dan resmi menobatkan diri sebagai juara dunia baru panahan, setelah menyelesaikan partai final mereka di divisi recurve untuk kategori beregu putra dan putri pada ajang Hyundai World Archery Championships atau Kejuaraan Dunia Panahan. Tim recurve putra Korea Selatan tak tergoyahkan, setelah pada partai final mengalahkan Turki, sedangkan Tim recurve putri Jerman menjadi kampium dengan mengalahkan Perancis, tuan rumah olimpiade nantinya.
Memang mengherankan final Kejuaraan Dunia Panahan tanpa Korea Selatan, apalagi di divisi favorit yang selalu menjadi dominasi negeri ginseng. Hal itu terjadi pada partai final beregu putri. Adalah tim recurve putri Indonesia yang mengagalkan recurve putri Korea Selatan tampil di final, setelah dikalahkan pada babak perempat final. Sayangnya, recurve putri Indonesia tidak mampu melaju lebih, setelah dikalahkan Perancis, yang akhirnya merebut medali perak.
Namun, kemenangan atas Korea Selatan dan tampilnya Perancis sebagai runner up merupakan cara tersendiri untuk melihat kemampuan tim beregu putri Indonesia saat ini. “Kami mohon maaf karena belum bisa menyumbang tiket Olimpiade Paris 2024. Kami juga harus membenahi mental bertanding. Tetapi, kami senang sudah bisa mengalahkan Korea Selatan.” ujar Diananda Choirunisa, salah satu atlet recurve putri Indonesia.
Jerman sendiri di luar dugaan bisa meraih medali emas dan tampil sebagai juara dunia. Pada partai final, Katharina Bauer, Michelle Kroppen, dan Charline Schwarz mengalahkan Caroline Lopez, Lisa Barbelin, and Audrey Adiceom asal Perancis dengan skor 5 – 3. Seri pada putaran pertama, Jerman bisa mengatasi perlawanan Perancis dengan unggul pada kedua dan keempat.
“Tidak ada yang lebih membahagiakan selain menjadi juara dunia di Berlin, di rumah asal kami. Apalagi dengan dukungan yang luar biasa. Kami juga bisa memastikan tikek untuk Olimpiade Paris,” ujar Kroppen.
“Penonton sangat luar biasa. Kami menyerap dukungan itu untuk menghasilkan tembakan yang bagus. Itu juga yang membuat kami kuat. Terima kasih untuk semua dukungan,” tambah Schwarz.
Sementara itu, penampilan Kim Woojin, Kim Je Deok and Lee Woo Seok memberikan gelar juara dunia yang ke-12 kali bagi recurve putra Korea Selatan. Dominasi mereka tak bisa dibendung oleh Mete Gazoz dan kawan-kawan, yang harus puas berada di peringkat kedua. Putra Korea itu mengalahkan Tim Turki dengan skor meyakinkan 6 – 2.
“Sangat bahagia karena kami bisa melakukan apa yang sudah kami persiapkan dengan baik hingga ke partai final. Sekarang saatnya menatap ke Olimpiade dan akan memberikan yang terbaik untuk Olimpiade,” kata dia.
“Kami tetap bahagia dengan pencapaian ini, walaupun agak sedikit kecewa karena kami kalah di final. Kami tidak memulai pertandingan dengan baik, tetapi kami sangat senang bisa menyegel kuota olimpiade di sini,” tegas Gazoz.
Selain Korea, Jerman, Turki, dan Perancis, tiket Olimpiade Paris juga diamankan oleh Jepang dan Meksiko. Jepang mengambil tiket Olimpiade dari beregu putra, yang berhasil meraih medali perunggu, setelah mengalahkan Italia dengan skor 6 – 2. Meksiko mengamankan tiket Olimpiade Paris dari beregu putri, setelah timnya mengalahkan Belanda dengan skor 5 – 3.
Pada beregu campuran divisi recurve, Korea Selatan sekali lagi mengklaim dominasinya, melalui kemenangan duet Kim Woojin-Lim Sihyeon. Keduanya mengalahkan Florian Unruh dan Kroppen di partai final dengan skor 5 – 1. Urutan ketiga ditempati Italia, yang mengalahkan pasangan China Taipei dengan skor 5 – 3.