LAPORAN KHUSUS KEJURNAS JUNIOR 2023
Kami datang naik kapal, menantang gelombang besar sampai para atlet ada yang mabuk, muntah, dan sakit. Perjalanan menuju ke Sentul, Bogor selama enam hari, lima malam. Kami cuma punya modal semangat saja untuk bisa bertanding di Kejurnas Junior kali ini
BOGOR, 21 Juli 2023 – Provinsi Maluku yang mengirimkan lima atlet ke Kejuaran Nasional (Kejurnas) Panahan Junior 2023 memiliki cerita sendiri untuk bisa sampai ke Sentul, Bogor. Selama enam hari lima malam mereka berada dalam perjalanan, datang dengan biaya mandiri, untuk bisa mengirimkan atlet mudanya bersaing dengan teman-teman lainnya di U15 dan U18.
Coach Renny, yang ditemui di sela-sela pertandingan, mengisahkan, kelima atlet yang dikirim ke Kejurnas Junior 2023 tersebut datang dari satu Kabupaten, di Kepulauan Aru. Di Kabupaten tersebut, bernaung sebuah klub panahan, yang kini menjadi satu-satunya klub panahan di Provinsi Maluku yang memiliki atlet yang masih rutin berlatih.
Jumlah atlet di klub tersebut tidak lebih dari sepuluh atlet, yang harus menembak bidang sasar bantalan yang terbuat dari sabut kelapa. Mereka belum memiliki busur untuk Divisi Recurve dan Compound. Busur yang dimiliki, semuanya adalah untuk Divisi Nasional, yang dipakai secara bergantian oleh para atlet ketika latihan dan bertanding.
“Kami datang naik kapal, menantang gelombang besar sampai para atlet ada yang mabuk, muntah, dan sakit. Perjalanan menuju ke Sentul, Bogor selama enam hari, lima malam. Kami cuma punya modal semangat saja untuk bisa bertanding di Kejurnas Junior kali ini,” ujar dia.
Renny menambahkan, untuk berlaga di Kejurnas Junior, mereka hanya bersiap selama sebulan. Surat pemberitahuan terkait ajang tersebut terlambat sampai, sehingga mereka tidak punya banyak waktu untuk bersiap.
Namun, penampilan atletnya di ajang Kejurnas Junior tersebut punya misi khusus. Atlet-atlet yang tampil saat ini diharapkan sudah terbiasa dengan atmosfir bertanding seperti di Bogor, untuk mempersiapkan diri pada ajang berikut, baik Pra PON dan PON.
“Dengan segala keterbatasan yang kami miliki, kami selalu optimis dan semangat. Kami ingin panahan Indonesia berkembang merata di seluruh Indonesia, karena itu kami berani untuk datang dan ikut kejuaran ini,” katanya.
Aldo Waten, salah satu atlet Kepulauan Aru yang berlaga di Divisi Nasional untuk kategori U18 mengatakan, dia memang mengalami ketegangan yang luar bisa ketika tampil di Kejurnas Junior. Karena tegang, dirinya sempat ragu-ragu untuk menembak.
“Turnamen di sini jauh berbeda dengan turnamen yang saya ikuti di Provinsi atau Kabupaten. Pertama kali di sini, saya rasa gugup dan tegang, sampai ragu-ragu untuk menembak,” akunya.
Aldo menambahkan, dia tidak memiliki persiapan yang cukup untuk bertanding. “Cuma berdoa dan bekerja saja. Kalau tidak doa berarti munafik, kalau tidak bekerja, berarti pemalas. Saya mau berkembang di panahan dengan kejuaran ini,” tegas dia.
Seperti diketahui, Maluku mengirimkan lima atlet, terdiri atas satu putra dan dua putri yang berlaga di U18 dan satu putri dan satu putra di U15. Pada babak kualifikasi yang digelar pada hari pertama, kelima atlet dari Provinsi Maluku tersebut harus tereliminasi karena perolehan skornya tidak mampu mendongkrak posisi ke tahap selanjutnya.
Mengomentari hasil tersebut, Renny mengatakan, pihaknya sangat memaklumi hasil yang diperoleh para atletnya. Datang dari keterbatasan, para atlet sudah memberikan yang terbaik dan bisa bersaing dengan atlet-atlet panahan dari provinsi lain. “Sekali lagi kami datang dari daerah yang terbatas, kami cuma modal semangat.” tutup dia.