LAPORAN KHUSUS KEJURNAS JUNIOR 2023
Mengembalikan kejayaan panahan Indonesia harus dimulai dengan melakukan secara serius pembibitan dan pembinaan atlet panahan berbakat dan berprestasi sejak usia dini
Bogor, 19 Juli 2023 – Ujung tombak dari upaya mengembalikan kejayaan panahan Indonesia adalah munculnya atlet-atlet muda berbakat dan berprestasi dari seleksi turnamen berjenjang. Tekad tersebut mendorong Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB PERPANI) kembali menyelenggarakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panahan Junior 2023.
Berlangsung di Lapangan Jakarta Japanese Club Ground Sentul – Bogor dari 19 – 24 Juli 2023, turnamen tersebut mempertandingkan tiga divisi, yakni Divisi Nasional, Divisi Compound, dan Divisi Recurve, untuk kategori Usia 15 tahun (U-15) dan 18 tahun (U-18).
Seremoni pembukaan Kejurnas Panahan Junior dipimpin Bendahara Umum PB PERPANI Irawadi Hanafi bersama Wasekjen Kuswahyudi, Wakil Ketua Umum II Bidang Prestasi dan Pembinaan Abdul Razak. Seremoni pembukaan tersebut dihadiri juga oleh Wakil Sekretaris Panwasrah PON 2024 Andri Paranoan, Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia Harry Warganegara, dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim.
Ketua Umum PB Perpani Asjad Rasjid di tempat terpisah mengatakan, penyelenggaraan Kejurnas Panahan Junior tahun ini bertepatan dengan momentum perayaan 70 tahun PERPANI. Sejak didirikan pada 12 Juli 1953, PERPANI menjadi wadah pembinaan bakat dan prestasi cabang olahraga (cabor) panahan Indonesia. Cabor tersebut telah mengantar kejayaan Indonesia meraih medali pertama di ajang bergengsi Olimpiade di Seoul pada 1988. Dengan spirit dari pencapaian tersebut, PERPANI terus mendorong agar cabor panahan Indonesia mengulangi, bahkan melampaui tinta emas sejarah tersebut.
“Mengembalikan kejayaan panahan Indonesia harus dimulai dengan melakukan secara serius pembibitan dan pembinaan atlet panahan berbakat dan berprestasi sejak usia dini. Ajang Kejurnas Panahan Junior ini menjadi bagian dari pembibitan dan pembinaan prestasi berjenjang dari daerah hingga ke tingkat nasional. Dari ajang ini, kami berharap muncul atlet-atlet nasional yang kompetitif dan siap bersaing di level dunia,” ujar dia.
Arsjad menambahkan, proyeksi atlet panahan berbakat dan berprestasi sejak usia dini bakal tergambar dari turnamen Kejurnas Panahan Junior tersebut. Untuk mengikuti ajang ini, setiap daerah telah melakukan seleksi dan mengirimkan atlet-atlet junior terbaik. Kompetisi tersebut bakal memberikan gambaran dan pemetaan terkait potensi dan standar kualitas atlet-atlet berbakat dan berprestasi untuk dipromosikan ke jenjang prestasi selanjutnya.
“Kami sangat mengapresiasi upaya dan perjuangan Pengurus Provinsi, Kabupaten, dan Klub-Klub sebagai tempat bernaung para atlet panahan junior, yang berdedikasi penuh terhadap pembibitan dan pengembangan prestasi panahan Indonesia. Dengan pendekatan bottom up ini, kami berharap panahan Indonesia tidak akan kekurangan atlet berprestasi yang bakal mengharumkan nama Indonesia hingga ke kancah dunia,” katanya.
Untuk diketahui, Kejurnas Panahan Junior 2023 saat ini diikuti oleh 578 atlet dan 153 official yang datang dari 28 Provinsi di seluruh Indonesia. Dari 578 atlet tersebut, untuk Divisi Nasional diikuti oleh 130 peserta di kategori U-15 dan 138 peserta di kategori U-18. Divisi Compound diikuti oleh 62 peserta untuk U-15 dan 96 peserta untuk U-18. Sementara itu, untuk Divisi Recurve, peserta U-15 sebanyak 51 atlet dan U-18 sebanyak 101 atlet.
Jumlah medali yang diperebutkan pada ajang ini masing-masing 66 medali emas, perak, dan perunggu. Ke-198 medali tersebut diperebutkan sejak dari Babak Kualifikasi hingga Babak Eliminasi untuk kategori perseorangan, beregu, dan beregu campuran.
Sementara itu, venue dari Kejurnas Panahan Junior kali ini merupakan yang terluas dari ajang sebelumnya, yang mendukung penyediaan 64 bantalan panahan, terdiri atas 48 bantalan pertandingan, 12 bantalan pelatihan, dan 4 bantalan bank shoot.
Ketua Panitia Pelaksana Catura Pasha menjelaskan, beberapa daerah, seperti Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Kalimantan Tengah mengirim lebih dari 30 atlet. Peserta terbanyak memang berasal dari Divisi Nasional, namun ada peningkatan yang signifikan di Divisi Compound dan Recurve. Hal ini menggambarkan arah perkembangan positif panahan Indonesia yang sudah mulai fokus ke Divisi Compound dan Recurve sejak usia dini, seperti yang dipertandingkan dalam turnamen panahan dunia.
“Talenta atlet muda di Divisi Compound dan Recurve mulai berkembang. Kami ingin memacu kompetisi terbuka yang sportif dan mampu menghasilkan bibit atlet panahan berprestasi dari ajang ini. Karena itu, kami memperbanyak perebutan medali sejak dari Babak Kualifikasi hingga Eliminasi,” tutup dia.