LAPORAN DARI SINGAPURA
Perbedaan tipis sangat mempengaruhi hasil akhir, menyusul akurasi tembakan dari setiap perorangan di tim beregu. Beregu muda Indonesia nampaknya masih harus meningkatkan jam terbang untuk dapat tampil konsisten dan memiliki mental baja saat berhadapan dengan negara-negara lain di babak eliminasi.
SINGAPURA, 09 Juni 2023 – Berkaca pada hasil di babak eliminasi pada Singapura Asia Cup Stage 3, tim beregu muda panahan Indonesia, baik di divisi recurve maupun compound harus lebih menunjukkan soliditas dan kegigihan untuk dapat bersaing dengan beregu panahan dari negara-negara lain. Beregu muda Merah Putih, putra dan putri compound maupun recurve harus menyerah dari lawan-lawannya di babak awal.
Berhadapan dengan Vietnam di babak perdelapan final, tim recurve putra Indonesia harus mengakui keunggulan lawannya. Indonesia sebenarnya mampu untuk pada putaran pertama, dengan total tembakan 53 – 54. Namun, pada tiga putaran berikut Tim recurve putra Indonesia tidak mampu menggungguli perolehan poin Vietnam. Skor akhir menjadi 6 – 2 untuk Vietnam.
Sebagai unggulan ketujuh pada turnamen tersebut, tim recurve putri Indonesia bertemu lawan dengan beregu putri Uzbekistan. Indonesia seyogyanya mampu memberikan perlawanan. Pada putaran pertama, tiga srikandi recurve putri unggul 52 – 47, sehingga kedudukan menjadi 2 – 0. Namun, Uzbekistan membalas dua putaran berikut, sehingga kedudukan menjadi 2 – 4.
Pada putaran akhir, Thea Darma dan kawan-kawan berhasil mencuri skor 50 – 48, sehingga hasil imbang 4 – 4 dan kemenangan harus ditentukan dengan shoot off. Pada putaran penentuan tersebut, tiga srikandi menghasilkan tembakan 9 – 8 – 8, sedangkan Uzbekistan 10 – 9 – 9. Kemenangan akhirnya menjadi milik Uzbekistan.
Beregu compound putra juga mengalami nasib yang sama di babak perdelapan final. Berhadapan dengan tim dari Bhutan, tim compound putra Indonesia harus menyerah dengan skor 230 – 227. Perbedaan tipis sangat mempengaruhi hasil akhir, menyusul akurasi tembakan dari setiap perorangan di tim beregu. Secara keseluruhan, Bhutan bermain di angka 9, 10, dan X, sedangkan tiga anak panah tim compound putra Indonesia sempat bersarang di poin 8.
Tim compound putri Indonesia mampu melaju ke babak perempat final dan bertemu dengan tim India, yang pada turnamen ini melaju ke babak final. Pada babak perdelapan final sebelumnya, Indonesia menang dari Nepal dengan total skor yang meyakinkan 222 – 203. Selanjutnya, saat menghadapi tim kuat India, tiga srikandi compound Indonesia tidak mampu mengejar peroleh poin India sejak dari putaran awal. Kendati ada peningkatan dari babak perdelapan final, Indonesia harus menyerah dengan total skor 220 – 223.
Beregu muda Indonesia nampaknya masih harus meningkatkan jam terbang untuk dapat tampil konsisten dan memiliki mental baja saat berhadapan dengan negara-negara lain di babak eliminasi. Soliditas tim, saling percaya dan melengkapi, juga harus terus dipupuk sehingga dari tiga pemanah tersebut, mereka mampu menghasilkan total skor maksimal dari setiap tembakan.