BeritaDua Harus Terhenti, Merayu Dewi Fortuna untuk Merah Putih di Babak Eliminasi

17 Mei 2023

LAPORAN DARI SHANGHAI

Memang, secara peringkat, atlet recurve Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan hasil kualifikasi di Turki. Namun, dari sisi skor, mayoritas mengalami penurunan dari total skor yang dihasilkan. 

SHANGHAI, 17 Mei 2023 – Tim recurve Indonesia meloloskan enam wakil dari delapan atlet panahan di babak eliminasi setelah menyelesaikan laga di babak kualifikasi pada Hyundai Archery World Cup Stage (AWCS) 2 di Shanghai, China. Dua wakil Indonesia, Ahmad Baasith di recurve putra dan Alpriani Eka di recurve putri harus terhenti di babak kualifikasi.

Total atlet panahan recurve yang mengikuti ajang AWCS 2 tersebut berjumlah 167 atlet, terdiri atas 92 atlet recurve putra dari 30 negara dan 75 atlet recurve putri dari 24 negara. Dengan jumlah tersebut, hanya 64 peringkat terbaik yang dinyatakan lolos ke babak eliminasi. Baasith dengan total skor 616 harus puas di peringkat 69, sedangkan Alpriani dengan total skor 578 berada di peringkat 65.

Secara peringkat, rata-rata atlet recurve putra dan putri mengalami peningkatan dibandingkan hasil pada babak kualifikasi di Stage 1, Turki. Hanya Diananda yang mengalami penurunan peringkat, dari urutan ke-10 di Turki dengan total skor 660 menjadi peringkat 23 dengan total skor 631. Sahabat karibnya Rezza Octavia naik ke peringkat 38 di Shanghai dari 73 di Turki, dengan total skor 620 di Shanghai dari 622 di Turki. Sama halnya juga dengan Thea Darma yang naik di peringkat 56 dengan total skor 605 di Shanghai dibandingkan peringkat 94 dengan total skor 607 di Turki.

Untuk recurve putra, Bagas satu-satunya yang dapat memperbaiki skor, dari total 640 di Turki menjadi 646 di Shanghai. Sementara itu, Riau Ega mengalami penurunan dari 655 menjadi 644, Arif Pangestu dari 660 menjadi 645, dan Ahmad Baasith dari 634 menjadi 616. Bagas berada di peringkat 22 dari 87 di Turki, Riau Ega di peringkat 29 dari 42, Arif di 29 menjadi 26, dan Baasith di 101 menjadi 69.

Memang, secara peringkat, atlet recurve Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan hasil kualifikasi di Turki. Namun, dari sisi skor, mayoritas mengalami penurunan dari total skor yang dihasilkan.

Mengomentari hasil yang diperoleh, Bagas mengatakan, skor yang dicapai pada babak kualifikasi tersebut belum mencapai target yang dia inginkan. Tantangan yang dihadapi pada babak kualifikasi bakal menjadi pelajaran berharga untuk tampil pada babak selanjutnya.

“Saya rasa persaingan dengan atlet dari negara-negara lain sama saja, baik di sini maupun di Turki. Di olahraga panahan, musuh sesungguhnya adalah diri sendiri. Karena itu, sangat penting untuk dapat mengendalikan diri kita masing-masing,” katanya.

Menghadapi persaingan pada babak eliminasi, dia menambahkan, persiapan yang dilakukan sama seperti biasa. Tidak ada yang istimewa. Karena persiapan sudah dilakukan sejak dari Jakarta hingga kini. Dia berharap, semoga dewi keberuntungan bisa berpihak pada Timnas Panahan Indonesia sehingga bisa memberikan hasil terbaik.

“Sama seperti tim dari negara lain, persiapan kita sudah cukup. Doakan kami semoga dewi keberuntungan menaungi tim Merah Putih sehingga dapat menghasilkan yang terbaik,” kata dia.

https://www.indonesiaarchery.org/wp-content/uploads/2023/03/all-logo-copy.png

All contents © copyright Indonesia Archery. All rights reserved.