LAPORAN DARI SHANGHAI
Bertanding di stadion itu berbeda atmosfirnya. Angin bisa berputar-putar setiap saat. Kami harus jeli untuk mengambil timing yang pas untuk mengangkat busur dan melepaskan tembakan. Kemampuan membaca arah angin harus baik, karena betul-betul diuji di sini
SHANGHAI, 16 Mei 2023 – Tim Merah Putih meloloskan tujuh atlet compound putra dan putri setelah melewati babak kualifikasi pada ajang Hyundai Archery World Cup Stage (AWCS) 2 yang berlangsung di Shanghai, China, hari ini. Sayangnya, langkah Gilang Aji Jayawardhana harus terhenti karena berada di posisi 71 atau tidak termasuk dalam 64 atlet compound putra yang lolos ke babak eliminasi.
Berlaga di arena Stadion Yuanshen, Shanghai, atlet pelatnas panahan putra dan putri harus bersaing dengan atlet dari negara lain di bawah terik matahari dan angin yang berhembus cukup kencang. Ada sekitar 126 atlet panahan compound, masing-masing 78 atlet compound putra dari 28 negara, dan 48 atlet compound putri dari 19 negara.
Dengan jumlah 78 atlet, hanya akan ada 64 atlet putra yang dinyatakan lolos ke babak eliminasi, diseleksi dari daftar peringkat berdasarkan total skors akhir setiap atlet pada babak kualifikasi. Sementara itu, 48 atlet compound otomatis akan berlanjut ke babak eliminasi. Peringkat berdasarkan total skors akhir bakal digunakan untuk menentukan lawan selanjutnya di babak eliminasi.
Berdasarkan total skor akhir yang diperoleh Tim Merah Putih, rata-rata perolehan skors atlet compound putra dan putri mengalami penurunan di Stage 2 dibandingkan pada Stage 1. Tiga atlet putra compound, di antaranya Deki, Dhany, Gilang mampu mencetak total skor di atas 700, sedangkan Hendika sekitar 691 pada Stage 1 di Turki.
Hasil tersebut lebih tinggi dibandingkan total skors saat ini. Di Shanghai, Deki mencetak total skor 688 dan berada di peringkat 39, Dhany 691 di peringkat 32, Hendika 682 di peringkat 54, dan Gilang 669 di peringkat 71, yang membuat dirinya harus lebih dulu angkat kaki.
Sementara itu, Sri Ranti dari compound putri mengalami peningkatan dari sisi skor, dengan mencetak total skors 685 di Stage 2 dan berada di peringkat 21, lebih tinggi dari total skors yang diperoleh di Turki sekitar 673 dan berada di peringkat 58. Peningkatan skor Ranti memang belum diikuti teman-teman lainnya. Khoerunisa mampu mengumpulkan total skors 686 di Stage 1 dan turun menjadi 676 di Stage 2, demikian juga Kyla dengan 671 di Stage 1 dan 652 di Stage 2. Linda yang baru pertama kali bertarung di AWCS 2 menghasilkan total skor 654.
Meskipun demikian, rata-rata tim compound putri Indonesia mampu memperbaiki peringkat, dari sebelumnya berada di zona 40, 50, bahkan 60 besar, kini Ranti dan kawan-kawan mampu menapaki tangga 20 – 40 besar.
Menanggapi laga pada babak kualifikasi di Shanghai, Ranti mengatakan, skors yang dicapai dirinya pada babak kualifikasi tersebut sudah sesuai dengan target yang diharapkan dapat dicapai. Persaingan di Stage 2 selalu ada dan tidak jauh berbeda dengan yang dirasakan dari Turki. Karena itu, dirinya menyatakan fokus pada diri sendiri dan pada setiap bidikan.
“Bertanding di stadion itu berbeda atmosfirnya. Angin bisa berputar-putar setiap saat. Kami harus jeli untuk mengambil timing yang pas untuk mengangkat busur dan melepaskan tembakan. Kemampuan membaca arah angin harus baik, karena betul-betul diuji di sini,” katanya.
Ranti menambahkan, secara teknis, dia dapat mengaplikasikan semua kemampuannya pada babak kualifikasi hari ini. Kendala utamanya justru adalah membaca arah angin.
“Saya akan istirahat yang cukup, cek kembali alat yang akan digunakan besok, dan semoga bisa lebih maksimal lagi pada pertandingan besok. Saya ingin lebih maksimal dalam setiap anak panah yang dilepaskan,” tekadnya.