JAKARTA, 01 Maret 2023 – Ika Yuliana Rochmawati (34), atlet cabang olahraga (cabor) panahan dari Provinsi Jawa Timur tetap tidak mau kalah dari juniornya. Dia masih terus bermimpi untuk berprestasi di cabor panahan, sejauh ke mana anak panah membawanya pergi.
“Sejauh ini prinsip saya adalah lakoni saja peran saya di bumi ini, saya masih akan terus berada di panahan, ingin terus berkontribusi,” ujar dia melalui sambungan telpon, Rabu (1/3/23).
Ika, demikian dia disapa, sudah malang melintang di dunia panahan internasional. Dia menjadi salah satu atlet Indonesia yang mencetak hatrik tampil di ajang Olimpiade. Pertama kali, di Olimpiade Beijing 2008, kemudian Olimpiade London 2012, dan terakhir Olimpiade Rio, Brasil 2016.
Prestasinya dari ketiga olimpiade tersebut memang tidak semoncer prestasi lainnya di ajang berbeda. Ika pernah meraih medali emas di ajang Archery World Cup 2014, emas pada ajang ISG 2013 di Palembang, dua emas pada Sea Games 2007, satu emas di Sea Games 2009 dan 2011. Belum terhitung deretan prestasi lainnya yang dia raih.
Ika mengatakan, dirinya sekarang memang sudah jauh berbeda dari sebelumnya. Ada dua tanggung jawab di pundaknya, sebagai atlet dan ibu rumah tangga. Kedua tanggung jawab itu sama besar bebannya. Apalagi, dirinya sudah dikaruniai satu putri. Karena itu, melakoni peran sebagai seorang ibu rumah tangga dan sekaligus sebagai atlet panahan bukan merupakan tugas yang mudah untuk diemban.
“Harus pintar-pintar bagi waktu dan bisa saling mengalah dengan anak dan suami di rumah. Kalau sudah capek dengan tugas di rumah, kadang saya akhirnya mengalah untuk tidak berlatih,” katanya.
Dia menambahkan, selain tetap harus berprestasi jika dikasih kesempatan mengikuti berbagai kejuaraan dan turnamen, panahan sudah menjadi olah fisik baginya. Setelah penat menjalani tugas sebagai ibu rumah tangga, panahan menjadi kesempatan untuk membenahi fisik dan psikis supaya sehat.
“Saya lebih kepada menikmati olahraga panahan ini untuk diri sendiri. Saya juga butuh sehat dan enjoy life,” imbuhnya.
Terkait persiapannya menjelang Seleksi Nasional (Seleknas) Tahap Kedua PB Perpani, Ika menjelaskan, dia tidak memiliki persiapan khusus untuk menjalani Seleknas. Berlatih tetap dia lakukan jika memiliki waktu senggang yang cukup. Dia juga tidak mau kalah dengan juniornya dan tetap akan memberikan yang terbaik pada Seleknas Kedua nanti.
“Memang tidak ada menu latihan khusus yang dibebankan kepada saya. Pelatih memahami keadaan saya dan saya sendiri sudah bisa mandiri. Bersyukur bahwa pelatih masih menaruh perhatian kepada saya dan terus mengingatkan agar saya tetap berlatih menembak setiap hari,” ceritanya.
Ika juga menjelaskan, dirinya belum bisa lepas dari lapangan panahan yang sudah membesarkan namanya. Selepas dari atlet, dia siap untuk terjun menjadi pengawas dan pendamping bagi junior-junior yang masih meniti prestasi. Namun, untuk saat ini, dia tetap ingin terus berkontribusi dan fokus pada diri sendiri untuk terus mencetak prestasi. “Suatu saat nanti saya juga pasti akan menjadi ibu bagi anak-anak di lapangan,” katanya.
Seperti diketahui, Ika termasuk salah satu atlet yang lolos Seleknas Tahap Kedua untuk divisi recurve putri. Perolehan poin sementaranya saat ini sekitar 2.910 atau tertinggal dari sebelas peserta recurve putri lainnya di ajang tersebut.