JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat, Marciano Norman mendukung upaya Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) menyumbangkan medali lewat cabang olahraga panahan di Olimpiade. “Saya melihat cabor panahan ini cabor yang potensial,” ujar Marciano.
Marciano mengatakan Indonesia pernah sukses membawa pulang medali pada cabor panahan pada Olimpiade Korea 1988. Pada masa itu, cabor panahan sukses menyumbang medali pertama untuk Tanah Air sebelum cabor lain dilombakan di Olimpiade.
Ketika Olimpiade Korea 1988, tiga Srikandi Indonesia yaitu, Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardhani mampu meraih perak untuk cabor panahan. Perolehan itu menjadi medali pertama Indonesia pada Olimpiade sejak keikutsertaan dari Olimpiade 1952 di Helsinki, Finlandia.
“Indonesia pertama dikalungi atau mendapatkan medali Olimpiade itu ya dari Panahan, cabor lain belum ada, panahan sudah ada,” jelasnya lagi.
Panahan kini menjadi salah satu cabang olahraga yang akan jadi andalan Indonesia di Olimpiade 2024. Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) pun optimistis bisa mewujudkannya.
“Kami ingin lagu Indonesia Raya dikumandangkan pada Olimpiade 2024 Paris nanti,” kata Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat selaku Ketum PB Perpani yang dilantik pada Rabu (8/2/2023).
Arsjad Rasjid mengatakan bahwa dia ingin memajukan cabang olahraga panahan Indonesia menjadi lebih inklusif dan kolaboratif. Ini akan membantu dalam peningkatan talenta dan tujuan untuk terus berprestasi dari waktu ke waktu.
“Inklusivitas dan kolaborasi akan membantu membentuk iklim yang kondusif bagi para atlet dan pelatih untuk berkembang dan berprestasi. Ini akan membantu meningkatkan citra dan reputasi cabang olahraga ini di tingkat nasional dan internasional,” katanya.
